fbpx

Adminkita.com

ADMINKITA

Cara Menambah Modal Setelah Pendirian PT dan Mekanismenya

Cara Menambah Modal Setelah Pendirian PT

AdminKitaAda kalanya dibutuhkan penyesuaian modal guna mendukung kestabilan finansial serta ekspansi bisnis. Salah satu aspek kritikal dalam mengelola keuangan korporasi adalah memahami bagaimana cara menambah modal setelah pendirian PT. Serta apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam proses tersebut. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai mekanisme penambahan modal, jenis-jenis modal dalam PT, serta hak dan kewajiban pemegang saham dalam konteks pengeluaran saham baru.

Cara Menambah Modal Setelah Pendirian PT dan Mekanismenya

Ada beberapa mekanisme atau cara yang harus Anda perhatikan saat ingin menambahkan modal untuk perusahaan baru Anda. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Setiap langkah yang signifikan dalam operasi Perseroan Terbatas (PT), khususnya yang berkaitan dengan struktur modal, memerlukan persetujuan yang sah dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Sebagaimana diatur dalam Pasal 41 ayat (1) UU PT, setiap keputusan untuk menambah modal sebuah PT harus berdasarkan pada persetujuan dari RUPS. Lebih lanjut, RUPS memiliki opsi untuk menyerahkan kewenangan pengambilan keputusan ini kepada Dewan Komisaris. 

Namun, ada batasan waktu untuk pendelegasian kewenangan ini, yaitu maksimal 1 tahun sejak keputusan tersebut disetujui. Itu berarti Dewan Komisaris memiliki periode selama 1 tahun untuk menjalankan keputusan terkait penambahan modal tanpa harus kembali ke RUPS untuk persetujuan tambahan. Meski demikian, kewenangan ini tidak bersifat mutlak dan dapat ditarik kembali oleh RUPS sesuai dengan ketentuan yang sama.

Kuorum RUPS

Dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penambahan modal, RUPS memiliki syarat kuorum atau minimal jumlah kehadiran dan suara yang harus dipenuhi. Berdasarkan Pasal 42 ayat (2) UU PT, keputusan ini membutuhkan kehadiran lebih dari setengah dari seluruh jumlah saham dengan hak suara. 

Selain itu, keputusan yang dihasilkan dari RUPS harus mendapatkan persetujuan dari lebih dari setengah dari seluruh suara yang dikeluarkan. Namun, jika anggaran dasar perusahaan menetapkan persentase yang lebih tinggi, maka ketentuan dalam anggaran dasar tersebut yang harus diikuti.

Pemberitahuan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Setelah RUPS mengambil keputusan mengenai penambahan modal, ada tahapan penting lainnya yang harus dilakukan, yaitu memberitahukan keputusan tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi kewajiban yang diatur dalam Pasal 42 ayat (3) UU PT. Pemberitahuan ini memastikan bahwa setiap perubahan dalam struktur modal perusahaan tercatat dengan benar dalam database resmi pemerintah.

Perubahan Komposisi Pemegang Saham

Penambahan modal seringkali mempengaruhi komposisi kepemilikan saham dalam perusahaan. Sebagai ilustrasi, jika sebuah PT awalnya memiliki modal disetor sebesar Rp500 juta dengan pemegang saham Ahmad yang memiliki 60% dan Farhan 40%, setelah modal disetor meningkat menjadi Rp700 juta, struktur pemegang saham akan mengalami perubahan. 

Penambahan modal ini bisa mengakibatkan komposisi saham Ahmad berkurang menjadi 42,8%, Farhan 28,6%, dan pemegang saham baru, Christo, juga memiliki 28,6%. Ini menunjukkan bagaimana penambahan modal dapat mengubah dinamika kepemilikan dalam PT dan mempengaruhi porsi kepemilikan saham setiap pemegang saham.

Modal yang Ditanam dalam Perseroan Terbatas (PT)

Ada beberapa jenis modal yang bisa Anda perhatikan saat ingin menanamkannya di perusahaan baru kita. Berikut ini adalah penjelasan detailnya.

Modal Dasar

Menurut buku “Hukum Perseroan Terbatas” yang ditulis oleh M. Yahya Harahap, modal dasar dapat diartikan sebagai nilai nominal dari seluruh saham yang tercantum dalam anggaran dasar sebuah perseroan terbatas (PT). Ini mencerminkan kapasitas maksimal saham yang bisa dikeluarkan oleh sebuah PT. Di bawah naungan UU Cipta Kerja dan PP 8/2021, modal dasar mendapatkan porsi pengaturan yang khusus. 

Salah satu hal yang mencolok dari regulasi terbaru adalah tidak adanya lagi ketetapan mengenai batas minimum modal dasar untuk PT. Meski begitu, PT yang beroperasi di sektor tertentu, misalnya di bidang asuransi, tetap harus mematuhi aturan khusus berkenaan dengan jumlah minimal modal dasar.

Modal Ditempatkan

Yahya Harahap memberikan penjelasan tentang modal ditempatkan dengan mendefinisikannya sebagai jumlah saham yang telah diambil oleh pendiri atau pemegang saham. Adanya kemungkinan bahwa saham tersebut sudah ada yang dibayar atau masih ada yang tertunda pembayarannya. 

Untuk memahaminya dengan sederhana, modal ditempatkan merupakan suatu bentuk komitmen atau janji dari pendiri atau pemegang saham untuk melunasi modal. Dan sebagai bukti dari komitmen tersebut, saham telah diberikan kepadanya. Menurut regulasi, dari total modal dasar, minimal 25% harus berstatus sebagai modal ditempatkan dan telah disetor secara penuh, yang ditandai dengan bukti penyetoran yang sah.

Modal Disetor

Contoh modal disetor, berdasarkan penjelasan M. Yahya Harahap, adalah representasi dari jumlah uang atau modal yang telah dibayarkan oleh pemegang saham sebagai bentuk pelunasan atas saham yang mereka ambil dari modal ditempatkan. Dengan kata lain, modal disetor menandakan bahwa saham telah sepenuhnya menjadi milik pemegang saham karena telah dilunasi. UU PT juga memberikan panduan spesifik mengenai bagaimana modal harus disetor, terutama dalam konteks hubungannya dengan modal ditempatkan.

Mekanisme Penambahan Modal

Dalam perjalanan sebuah PT, mungkin akan ada waktu di mana perusahaan membutuhkan suntikan modal tambahan. UU PT mencatat bahwa setiap niat untuk menambah modal harus mendapatkan lampu hijau dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Terdapat sejumlah ketentuan yang mengatur mekanisme ini, termasuk pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menindaklanjuti keputusan RUPS dan kuorum minimum pemegang saham yang harus hadir dalam RUPS untuk mengesahkan penambahan modal. 

Penting untuk dicatat bahwa jika ada pengeluaran saham baru sebagai bagian dari penambahan modal perseroan terbatas, maka pemegang saham lama harus mendapat kesempatan pertama untuk membelinya.

Pemberian Hak kepada Pemegang Saham

Saat PT memutuskan untuk menerbitkan saham baru, pemegang saham lama memegang hak istimewa untuk membeli saham baru tersebut lebih dulu dibandingkan dengan investor lain. Namun, ada beberapa situasi di mana hak istimewa ini tidak berlaku. Misalnya, ketika saham dikeluarkan khusus untuk karyawan perusahaan atau dalam skenario reorganisasi. 

Pemegang saham lama harus mendapat tawaran pertama, tetapi jika mereka memilih untuk tidak membeli dalam periode tertentu, PT dapat menawarkan saham tersebut kepada pihak ketiga.

Kesimpulan

Menambahkan modal dan memahami berbagai jenis modal dalam PT merupakan langkah penting untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Dengan memahami regulasi, hak, dan kewajiban yang berlaku, pemegang saham dapat membuat keputusan yang tepat dan strategis untuk masa depan perusahaan. 

Cara menambah modal setelah pendirian PT juga bermanfaat buat Anda yang ingin melakukan ekspansi perusahaan, membuka cabang, melebarkan sayap, membuka divisi baru, mengakuisisi perusahaan lain, atau yang lainnya. 

KONSULTASI GRATIS

Langsung kami balas tanpa nunggu lama

konsultasi gratis

Bagikan Postingan Ini

Artikel Lain

Konsultasi Gratis
1
Konsultasi Gratis
Konsultasi Gratis untuk perusahaan kamu. Jasa Pembuatan PT & CV